Mengenal Prinsip Perawatan untuk Luka Akut dan Kronis

 Q: Kondisi luka apakah saat perawatan bagusnya dibiarkan terbuka ? 


Sebelum menjawab pertanyaan di atas, kita pahami terlebih dahulu definisi luka. Luka merupakan keadaan jaringan kulit yang terputus akibat trauma baik benda tajam atau tumpul.  

Jika kita memahami definisi tentang luka, maka seharusnya kita paham bahwa ketika ada jaringan yang terbuka maka material asing bisa saja masuk dan mengganggu proses perbaikan, salah satunya bakteri. Bakteri bisa memicu infeksi yang dapat memperburuk kondisi luka. Ketika penyembuhan terjadi begitu lama, maka kondisi luka yang awalnya akut bisa saja menjadi kronis karena gagal untuk pulih. 

Sedikit penjelasan tentang perbedaan akut dan kronis. Jadi, jika luka masih menunjukkan tanda penyembuhan dalam waktu 7 hari maka luka tersebut adalah jenis luka akut. Tetapi, jika sudah lebih dari 7 hari tidak menunjukkan penyembuhan, maka luka termasuk ke dalam kondisi kronis. 

Setiap kondisi luka memiliki prinsip perawatan luka yang berbeda. Untuk luka akut, prinsip perawatan adalah mempertahankan kesterilan luka dengan mencegah luka mengalami infeksi. Sementara, untuk perawatan luka kronis, prinsip perawatannya adalah bagaimana mengurangi beban infeksi yang terjadi pada luka dan mendukung proses penyembuhan. 

Teknik Perawatan Luka Akut

Perawatan luka akut sebenarnya bisa dilakukan oleh masyarakat secara umum asalkan tidak memiliki penyakit komplikasi seperti diabetes. Tetapi seringkali ada beberapa kondisi luka akut yang tidak bisa ditangani mandiri oleh masyarakat dikarenakan ketidakpahaman faktor pengganggu yang dapat menghambat proses pemulihan luka. Yang termasuk ke dalam jenis luka akut: luka lecet karena kecelakaan, luka bekas cakar hewan yang tidak berat. Adapun teknik perawatan luka akut yang bisa dilakukan: 
  1. Mempersiapkan larutan steril pencuci luka. Larutan steril pencuci luka ini bisa menggunakan air infus seperti NaCl 
  2. Mempersiapan larutan antiseptik Larutan antiseptik ini yaitu iodine atau biasa dikenal dengan merek dagang Bethadine. Larutan ini berfungsi untuk mempertahankan kesterilan luka. 
  3. Mempersiapkan kassa steril. Kassa steril biasa dijual di apotek dalam bentuk kemasan kotak. 
  4. Plester berwarna putih. Ada beberapa merek plester yang dijual di apotek. Tapi cari yang berwarna putih, bukan coklat. Alasannya plester yang berwarna putih yang biasanya dijual memiliki lebar yang lebih luas dibandingkan plester coklat. 
  5. Perban gulung. Penggunaan perban gulung diperlukan, jika Anda yang sedang mengalami luka memiliki aktivitas yang cukup tinggi atau aktif pergi ke luar rumah. 
  6. Setelah semua bahan siap, yang pertama dilakukan adalah mencuci luka menggunakan air infus
  7. Kemudian teteskan cairan antiseptik. Lalu bilas kembali menggunakan air infus. 
  8. Tutup luka dengan kassa steril dan plester. 
  9. Terakhir, jika memang Anda ingin pergi ke luar rumah, tutup luka dengan perban gulung. 

Teknik Perawatan Luka Kronis

Perawatan luka kronis sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tersertifikasi. Hal ini dikarenakan ada banyak faktor pengganggu penyembuhan luka yang harus ditangani dengan serius dan memerlukan keahlian khusus salah satunya seperti membuang jaringan mati dan melakukan pengukuran luas luka secara berkala. Agar dapat membuang jaringan mati dengan baik diperlukan skill dan peralatan steril yang disesuaikan dengan jenis jaringan matinya atau dikenal dengan debridement. Meskipun demikian, masyarakat biasa juga bisa melakukan perawatan luka kronis tetapi jika muncul komplikasi baru maka perlu segera memanggil tenaga kesehatan ahli yang dapat menangani luka tersebut. Adapun teknik perawatan luka kronis yang bisa dilakukan: 
  1. Sama dengan teknik perawatan luka akut, perawatan luka kronis tetap memerlukan cairan steril pencuci luka seperti infus NaCl dan larutan antiseptik seperti iodine
  2. Memepersiapkan kassa steril, plester, dan perban
  3. Cuci luka menggunakan air infus NaCl dan teteskan iodine lalu bilas 
  4. Lakukan debridement jika terdapat jaringan mati pada luka 
  5. Cuci luka kembali menggunakan air infus NaCl 
  6. Tutup luka dengan kassa steril kemudian plester.
  7. Balut luka dengan perban gulung untuk mengurangi paparan kontaminiasi dari lingkungan luar. 
Demikian penjelasan mengenai teknik dan prinsip untuk perawatan luka akut dan kronis. Selebihnya jika mengalami kendala dalam perawatan luka, dapat menghubungi layanan homecare luka by KR Start. Terima kasih dan semoga bermanfaat. 

Posting Komentar